Controversial Political Issues in the United States: A Closer Look

Materi SKI Kelas VI MI Bab II - Sesuai KMA 183

SKI  Kelas VI MI BAB II - Sunan Ampel 

Assalamualaikum wr.wb

Selamat pagi anak-anak kelas 6 yang sedang belajar daring di rumah. Semoga senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat dan semoga Allah berikan berkah dan hidayah-Nya kepada kita semua aamiin..

Baiklah anak-anak untuk sesi ini akan kami berikan materi SKI Kelas 6 Bab 2 tentang Sunan Ampel..

Sebelumnya akan disampaikan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi



A. Biografi Sunan Ampel 

Sunan Ampel, dikenal dengan Raden Rahmat, nama aslinya Sayid Ali Rahmatullah, ayahnya bernama Syaikh Ibrahim As-Samarqandi, seorang ulama asal Samarkand, Asia Tengah. Ibunya seorang putri raja bernama Candrawulan dari kerajaan Campa, Kamboja. Sedangkan silsilah keturunannya bersambung sampai Rasulullah Saw. melalui jalur Husein bin Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Saw.

Raden Rahmat datang ke pulau Jawa bersama ayah dan saudara tuanya Ali Murtadho, dan Raden Burereh yang sebelumnya tinggal di Campa. Mereka datang bersama sejumlah kerabat. Kedatangannya ke pulau Jawa diperkirakan tahun 1440 M, atas undangan Prabu Sri Kertawijaya (w.1451 M) Raja Kerajaan Majapahit, untuk memperbaiki prilaku masyarakat Majapahit yang konon saat itu mengalami kemundurandan kemerosotan moral. Kedatangan rombongan ke Majapahit juga dikarenakan adanya hubungan keluarga antara ibunya dan istri Sri Prabu Kertawijaya, Dewi Darawati, yangberasal dari Campa.

Setelah beberapa lama, Raden Rahmat menikah dengan Nyai Ageng Manila, putri Tumenggung Arya Teja, bupati Tuban yang juga cucu Arya Lembu Sura, Raja Surabaya yang muslim. Dari pernikahannya, lahir anak dan cucu yang menjadi generasi penerus dakwahnya dalam menyebarkan Islam. Begitu pula hubungan kekerabatannya dengan penguasa Surabaya, Arya Lembu Sura, pada gilirannya membawa Raden Rahmat menjadi bupati, penguasa Surabaya. Kedudukan ini memberikan peluang baginya melakukan penyebaran Islam secara leluasa dan merintis pembangunan kota Surabaya. Kondisi ini didukung pula dengan keberadaan Raja Majapahit, Sri Prabu Kertawijaya (1447 – 1451 M) sebagai Maharaja Majapahit yang menaruh perhatian besar dengan perkembangan agama Islam.

Dalam perjalanan dakwahnya, Sunan Ampel membangun masjid dan pesantren dan menjadikannya sebagai pusat pengkaderan mubalig yang disebar ke daerah lain dipulau Jawa. Gelar Sunan atau susuhunan yang diperuntukkan pada Raden rahmat diberikan karena kedudukannya sebagai Raja ( Bupati) Surabaya, dan sebagai guru suci didukuh Ampel yang memiliki kewenangan melakukan baiat bagi para santrinya.

Sunan Ampel wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di samping Masjid Ampel, Kota Surabaya.

B. Peran Sunan Ampel dalam Perkembangan Islam di Indonesia

 Dalam melakukan dakwah Islam di daerah Jawa, Sunan Ampel punya peran penting dalam pengembangan syiar Islam, yaitu :

1. Membentuk Jaringan Kekerabatan Dalam Menyebarkan Islam

Dalam mengembangkan agama Islam, Sunan Ampel punya peran penting dalam membentuk jaringan kekerabatan melalui perkawinan para penyebar Islam dengan putri-putri penguasa bawahan Majapahit. Strategi inilah yang menjadikan Islam lambat laun semakin kuat dan mendapatkan dukungan para penguasa. Sebagaimana Rasulullah Saw. menguatkan Islam lewat pernikahannya dengan istri-istri beliau yang berlatar belakang dari berbagai suku dan agama.
Diantara penyiar Islam yang punya hubungan kekerabatan dengan penguasa Majapahit, diantaranya:
a) Raden Rahmat menikahkan Raden Usen dengan putri Arya Baribin, Adipati Madura. Raden Usen adalah seorang mubalig asal Rusia Selatan dekat Samarkand yang cukup lama ditugaskan sebagai imam dan mengislamkan masyarakat Sumenep, Madura
b) Syaikh Waliyul Islam menikah dengan Putri Retno Sambodi, anak penguasa Pasuruan, Lembu Mirudha atau dikenal dengan Mbah Gunung Bromo.
c) Syaikh Maulana Garib dinikahkan dengan Niken Sundari, putri Patih Majapahit bernama Mahodara.
d) Putri SunanAmpel, Adik Mas Murtosiyah dinikahkan dengan santrinya Raden Paku atau dikenal dengan Sunan Giri, begitu pula putrinya Mas Murtosimah dinikahkan dengan Raden Patah yang menjabat Adipati Demak.

Hubungan dan jaringan kekeluargaan antar penguasa dan penyebar Islam menjadikan agama Islam cepat meluas di berbagai daerah melalui peran para Wali Songo  

2. Melakukan Perubahan Menuju Tradisi Bernilai Keislaman

Masyarakat pesisir utara Jawa adalah masyarakat yang hidup dalam tradisi dan budaya yang turun temurun. Dalam dakwahnya, Sunan Ampel membawa ajaran Islam yang disampaikan dengan cara-cara damai, moderat, toleran dan menyesuaikan tradisi masyarakat yang telah ada mengandung nilai-nilai Islam.

Sebelum kedatangan para penyiar Islam, orang-orang Majapahit mengenal upacara peringatan terhadap orang mati, disebut sraddha , sebuah upacara peringatan atas kematian seseorang pada tahun ke-dua belas. Setelah kedatangan penyiar Islam Campa yang dipelopori Sunan Ampel, penduduk Majapahit mulai memperingati tradisi kenduri, dan memperingati kematian seseorang pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100,dan ke-1000. Dalam prakteknya, masyarakat berkumpul mendatangi keluarga yang ditinggal, lalu acara diisi dengan zikir, tahlildan doa. Tradisi keagamaan ini, bukanlah berasal dari ajaran Hindu-Budha, tetapi merupakan tradisi keagamaan muslim Campa yang dikenalkan Sunan Ampel

3. Membangun Masjid dan Pesantren Sebagai Pusat Penyebaran Islam.

Masjid Ampel merupakanbangunan tempat ibadah yang menyimpan sejarah, didirikan pada tahun 1421 M. Arsitektur masjidnya memadukan arsitektur Hindu Budha dan khazanah Islam untuk kepentingan dakwah. Model atap tumpang pada masjid menggambarkan adanya akulturasi budaya Islam dan Hindhu-Budha. Tiangtiang masjid masih kokoh hingga sekarang.

Masjid Ampel merupakanbangunan tempat ibadah yang menyimpan sejarah, didirikan pada tahun 1421 M. Arsitektur masjidnya memadukan arsitektur Hindu Budha dan khazanah Islam untuk kepentingan dakwah. Model atap tumpang pada masjid menggambarkan adanya akulturasi budaya Islam dan Hindhu-Budha. Tiangtiang masjid masih kokoh hingga sekarang.

Ajarannya yang banyak dikenal adalah falsafah limo atau tidak melakukan lima hal: a) moh main atau tidak berjudi, b) moh ngombe atau tidak mabuk-mabukan, c) moh maling atau tidak mencuri, d) moh madat atau tidak mengisap candu, dan e) moh madon atau tidak berzina.

CSikap Positip Dalam Pribadi Sunan Ampel 

Dalam usaha menyebarkan dan mengembangkan dakwah Islam di Indonesia, Sunan Ampel patut menjadi teladan dalam sikap positip yang ditunjukkan. Diantaranya:

  1. Berdakwah dengan santun penuh kearifan, dengan tanpa caci maki terhadap pendapatdan agama lain. Kisah teladan menarik ketika Sunan Ampel mengajak Prabu BrawijayaV ( Sri Prabu Kertawijaya ) memeluk Islam, meskipun akhirnya tidak memeluk agama Islam namun ia terkesan dengan ajaran agama Islam sebagai ajaran budi pekerti yangmulia.
  2. Toleran dan selalu menjalin hubungan baik dengan semua kalangan. Menghadapi kebudayaan Jawa dan Nusantra yang sudah sangat tua, yang masih kental dengan tradisi Hindu-Budha dan agama Kapitayan ( agama asli nenek moyang orang-orang Nusantara) , Sunan Ampel secara perlahan melakukan perubahan tradisi, menggelar kegiatan-kegiatan yang bernilai islami.
  3. Sosok pemimpin yang merangkul tanpa memandang kasta dan jabatan. Sosok Raden Rahmat bukan hanya pemimpin agama tetapi juga raja (bupati). Dua kepemimpinan yang disandangnya membuatnya bergaul dengan siapa saja dari semua kalangan.
  4. Seorang guru yang mendidik dengan penuh keihklasan dalam menyampaikan ilmu kepada murid-muridnya, sehingg lahir generasi penyebar Islam ke penjuru Nusantara.

Setelah menyimak dan mempelajari materipembelajaran di atas, sekarang kalian bisa mengerjakan soal untuk mengetahui sejauh mana kalian dalam menangkap pelajaran. Silahkan klik link berikut untuk mengerjakannya : Soal SKI Kelas 6 Smt 1 Bab 1 

Untuk keterangan dalam bentuk video bisa kalian klik link berikut : SKI Kelas 6 bab 2 Sunan Ampel

Komentar